Pelaku Wisata di NTB Ikuti Vaksinasi COVID-19
Foto : Kepala Dinas Pariwisata NTB, H Yusron memantau secara langsung pemberian vaksin tahap kedua bagi para pelaku pariwisata di Pelabuhan Bangsal, Kabupaten Lombok Utara, Senin (9/8/2021). |
iteNTB - Ratusan pelaku wisata yang masuk dalam zona hijau di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat mengikuti kegiatan vaksinasi COVID-19 dosis kedua.
Kepala Dinas Pariwisata NTB, H Yusron Hadi mengatakan, bahwa sebanyak 400 vaksin jenis Sinovac telah diserahkan kepada tenaga kesehatan (nakes) Kabupaten Lombok Utara untuk tahap kedua ini.
"Pada saat kedatangan vaksin sekarang kita mendapat 1.000 dosis alokasi untuk pelaku usaha wisata yang vaksin tahap dua dari Dinas Kesehatan Provinsi NTB," ujarnya disela memantau secara langsung pemberian vaksin tahap kedua bagi para pelaku pariwisata di Pelabuhan Bangsal, Kabupaten Lombok Utara, Senin.
Ia menjelaskan, 1.000 dosis vaksin COVID-19 ini akan menyasar lokasi destinasi zona hijau yang ada di NTB. Di antaranya, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah, Gili Indah di Kabupaten Lombok Utara, Sembalun di Lombok Timur, Pulau Moyo di Kabupten Sumbawa dan Tambora di Kabupaten Dompu dan Bima.
Yusron Hadi berharap, pnerian vaksin tidak hanya didapatkan bagi para pelaku pariwisatanya tetapi juga seluruh masyarakat, termasuk di Kabupaten Lombok Utara harus mendapatkan vaksin.
"Karena sesuai proyeksi dari Pemerintah Provinsi NTB bahwa kawasan tiga gili akan dijadikan zona wisata hijau," ucap mantan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTB ini.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Pemenang, I Gusti Nyoman Astane mengatakan, sebanyak 820 pelaku pariwisata atau sekitar 90 persen di wilayah itu sudah mendapatkan vaksin karena para pelaku pariwisata tersebut diutamakan untuk mendapatkan vaksinasi.
Untuk alur pemberian vaksinnya sendiri, Astane menjelaskan bahwa telah menyiapkan meja untuk registrasi bagi calon penerima vaksin, selanjutnya akan dilakukan skrining kesehatan lalu akan dilakukan penyuntikan.
Setelah seluruh proses tersebut dilaksanakan maka selanjutnya para penerima vaksin akan mendapatkan kartu vaksin.
"Telah disiapkan alur vaksin, mulai dari registrasi sampai penyuntikan. Agar lebih tertib dan teratur. Kalau sudah divaksin, nanti akan dapat kartu sebagai bukti bahwa telah menjalani vaksinansi kartu ini berlaku di seluruh Indonesia," ujarnya.
Mengingat adanya beberapa kriteria penerima vaksin. Astane mengimbau agar para calon penerima vaksin dapat mempersiapkan diri sebelum dilakukannya pemberian vaksin.
"Selama proses vaksinasi di puskesmas hanya 3 orang yang gagal mendapatkan vaksin dikarenakan memiliki penyakit bawaan seperti hipertensi," terangnya.
Astane berharap agar jumlah vaksin yang didistribusikan di setiap daerah diperbanyak agar penerimaan vaksin cepat merata.
"Sasaran selanjutnya adalah para lansia, publik atau masyarakat sekitar. Semoga jumlah vaksinnya bisa diperbanyak," katanya.
Posting Komentar