24 C
id

NTB Intensifkan Vaksinasi Jelang World Superbike

Keterangan Foto: Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), H Zulkieflimansyah didampingi Wagub NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah dan Kapolda NTB Irjen Pol Mohammad Iqbal dalam Rapat Koordinasi Analisis dan Evaluasi Percepatan Vaksinasi di Provinsi NTB di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB, Senin (21/9/2021).


iteNTB - Gubernur Nusa Tenggara Barat, H Zulkieflimansyah menegaskan pemerintah provinsi bersama kabupaten dan kota dibantu TNI/Polri akan terus mengintensifkan vaksinasi di seluruh wilayah sebelum perhelatan World Superbike dilangsungkan sirkuit Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah pada 12-14 Nopember 2021.


"Kita dituntut agar menjadi tuan rumah yang baik karena ada syaratnya, yakni vaksinasi yang harus masif sehingga tidak adanya kluster baru atau masalah," ujar Zulkieflimansyah dalam Rapat Koordinasi Analisis dan Evaluasi Percepatan Vaksinasi di Provinsi NTB di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB, Senin.


Untuk itu, sinergitas bersama seluruh OPD dan Forkopimda NTB dibutuhkan agar dapat mensukseskan vaksinasi secara menyeluruh.


"Apabila ini sukses maka ini akan menjadi berita baik bukan hanya untuk kita tetapi untuk seluruh Indonesia," tegasnya.


Menurut Zulkieflimansyah, Provinsi NTB sudah sangat siap dalam menjalankan vaksinasi. Hanya saja yang sering kali menjadi kendala adalah ketersediaan vaksin. 


"Kesiapan kita untuk melakukan vaksinasi sudah sangat baik, tapi yang menjadi kendala adalah ketersediaan vaksinnya," terang Zulkieflimansyah.


Rapat Koordinasi Analisis dan Evaluasi

Percepatan Vaksinasi di Provinsi NTB dipimpin Gubernur NTB Zulkieflimansyah dan dihadiri Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah, Kapolda NTB Irjen Pol Muhammad Iqbal, Danrem 162/WB Brigjen Ahmad Rizal Ramdhani, Wakil Ketua DPRD NTB Abdul Hadi dan seluruh pihak baik lingkungan provinsi, kabupaten dan kota.


Sementara itu, Wakil Gubernur NTB, Hj Sitti Rohmi Djalilah menekankan soal pentingnya sistem pelaporan vaksinasi yang dilakukan di daerah harus benar - benar akurat, guna memberikan laporan yang sinkron dengan data yang ada di pusat, sehingga drooping vaksinasi dari pusat ke daerah sesuai dengan laporan setiap daerah. 


"Drooping vaksin dari pusat tergantung daripada pelaporan vaksinasi di daerah, seluruh vaksin yang disuntikkan diwaktu yang sama paling tidak diinput sesegera mungkin," tegasnya.


Ia menuturkan bahwa sinergitas bersama Polda dan Korem yang terus membersamai Pemprov NTB mulai dari proses vaksinasi dan input data terus dipertahankan. 


"Polda dan Korem sudah turun membantu proses input, ini agar bagaimana betul-betul kita sinergikan di seluruh kabupaten kota, agar kita dapat  memeriksa setiap hari, data di online berapa, di offline juga berapa," jelas Ummi Rohmi sapaan akrabnya.


Selain itu Wagub mengapresiasi seluruh kabupaten dan kota di NTB karena masyarakat memiliki respon yang baik terhadap vaksin dan terus meningkatkan kerjasama agar sistem pelaporan dapat dilakukan lebih baik lagi.


"Sekarang bagaimana kerjasama kita semua agar benar benar sistem pelaporan ini dapat kita laksanakan sebaik baiknya," ucap Wagub NTB.


Proses penginputan data memerlukan waktu kurang lebih 3-4 menit dan banyak item-item yang harus dimasukkan, sehingga perlu ditambah pada bagian penginput data. 


"Karena proses menginput ini sangat lama, mereka butuh 3-4 menit, banyak item item yang mereka masukkan. Butuh waktu dan tenaga yang menginput harus lebih banyak," katanya.



Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Posting Komentar

Ads Single Post 4