24 C
id

Jenderal Iqbal Sang Humanis dan Harapan untuk Kapolda Baru

Keterangan Foto: Ketua Komis Informasi NTB, Suaeb Qury


iteNTB - Kurang lebih dua tahun menjadi Kapolda NTB, Irjend Pol Muhammad Iqbal,S.I.K.MH, sudah berpisah. Kini beliau harus mengabdi di menjadi Kapolda Kepulaun  Riau. Dan begitulah sebuah pengabdian korps Kepolisian yang harus diterima sebagai bagian dari pengabdian kepada Bangsa dan Negara.  


Banyak hal baik yang sudah dilakukan oleh sang Jenderal berada di NTB dan masyarakat NTB,tentu banyak cerita dan kenangan terindah yang sudah dan diabadikan oleh sang bintang dua yang humble dan terbuka. 


Menjadi Kapolda di daerah yang dijuluki seribu masjid dan ribuan tuan guru dengan dinamika aktivis serta pergulatan sosial keamanan dan kemasuayarakat yang luas membutuhkan jiwa yang sejuk dan teduh.


Sejak dari awal memimpin korps kepolisian di NTB, beliau membangun komunikasi dan silaturahmi keberbagai kalangan dari tokoh ormas,tokoh agama,pimpinan pondok pesantren,tokoh adat dan perguruan tinggi serta sampai pada kalangan aktivis ditingkat propinsi hingga kabupaten kota.


Tidak berselang lama, bagunan komunikasi yang harmonis dijalin oleh sang Jenderal dengan tanpa membandang perbedaan. Dan sikap serta perlakuan beliau terhadap genarasipun mendapat simpati dan hampir tidak ada aktivis dan para tokoh yang di NTB yang luput dan tidak mengenal baik dengan bang Iqbal. 


Membangu pondasi kepolisian yang secara langsung bersama masyarakat, mengayomi dan melayani dengan tulus dan itulah yang dilakukan dalam satu tahun pertama menjadi kapaloda di NTB. 


Gagasan berlian beliau yang menjadi ingatan masyarakat yakni kampung sehat adalah sejatinya dari kondisi yang dilihat dan dirasakan oleh sang Jenderal. Dari program kampung sehat itulah cikal bakal kegotong royonyang dan kemandirian desa untuk menjaga dan memilihara desa yang sehat dan kuat. 


Memandu padankan program nasional yakni vaksinasi dan itulah salah satu upaya maksimal yang dilakukan oleh Kapolda NTB beserta jajaran ditingkat Kapolres SE NTB serta lebih khusus lagi capain vaksin di kawasan Mandalika yakni 70 persen, sehingga pelaksanaan even internasional WSBK dapat terlaksana dengan baik. Begitu juga dengan menyelsaikan sengketa tanah mandalika dengan bijak dan bijaksana tanpa ada konflik.


Di bawah kepemimpinannya, NTB sangat kondusif, terlebih di masa Covid tentu tantangannya sangat berat. Namun di tangannya, rimba kesulitannya terlampaui dengan mulus. Seakan-akan tidak ada tantangan yang terlalu berarti di tangannya. Hal itu membuktikan bahwa beliau berhasil memimpin kepolisian di NTB dengan sangat efektif. 


Genap dua tahun menjabat Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Nusa Tenggara Barat (NTB), Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) Muhammad Iqbal, dirotasi untuk posisi baru menjadi Kapolda Riau. Kenangan beliau di NTB tak mudah dilupakan. Terlebih kedekatannya dengan tokoh agama dan masyarakat di NTB. Persoalan-persoalan yang dihadapi memang tak mudah, namun beliau dengan tenang dapat menyelesaikannya.


Harapan di Pundak  Kapolda Baru

Harapan masyarakat NTB kini berada di pundak Kapolda baru  yang telah berganti tongkat komando. Irjen Pol Djoko Poerwanto dilantik Kapolri sebagai Kapolda Nusa Tenggara Barat (NTB). 


Dia sebelumnya juga mengikuti upacara korps raport kenaikan pangkat dari Brigjen menjadi Inspektur Jenderal (Irjen) atau jenderal Polri bintang dua.

Dalam kariernya di Polri, berpengalaman dalam bidang reserse dan banyak bertugas di bidang penanganan korupsi.


Jabatan sebelumnya yakni Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri. Hal tersebut membuat banyak kalangan berharap Kapolda Baru dapat menuntaskan kasus-kasus Tindak Pidana Korupsi, dan persoalan lain di NTB.


Selain harapan besar di punda Kapolda baru, diharapkan beliau juga dapat melanjutkan apa yang telah dilakukan oleh Kapolda sebelumnya sehingga dapat terintegrasi dengan baik. Tugas-tugas yang belum diselesaikan sebelumnya dapat dengan cepat diatasi dan diselesaikan. Misalnya kasus narkotika yang mesti ditindak tanpa pandang bulu di NTB.


Selain itu, Covid Omicron juga mengancam. Hal tersebut diharap dapat diminimalisir penularannya di NTB lewat tangan cepat Kapolda Baru. Mengingat sepak terjang Kapolda baru di NTB sangat mengagumkan. Brigjen Djoko Poerwanto adalah alumni Akpol 1989. Itu artinya, Brigjen Djoko Poerwanto adalah senior Kapolri sekaligus Irjen M. Iqbal. 


Selama bertugas di kepolisian, jenderal polisi bintang satu ini banyak bertugas di bagian serse dan urusan korupsi.

Semasa masih perwira pertama Polri, Djoko Poerwanto pernah menjadi Kapolsek Tambelang, Wakasat Serse, Kasat Serse Polres Bekasi. Sampai kemudian bertugas di Bareskrim Polri.


Saat berpangkat Ajun Komisaris Besar Djoko ditugaskan sebagai penyidik di lembaga anti rasuah, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Saat kembali ke Polri, Djoko Poerwanto  langsung memperoleh kenaikan pangkat menjadi Komisaris Besar.


Belakangan Kombes Djoko Poerwanto mendapat tugas menjadi Wakil Direktur Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri. Tahun 2019 atasan Kombes Djoko Poerwanto, Brigjen Erwan Kurniadi meninggal dunia. Kombes Djoko akhirnya naik menjadi Dirtipidkor Bareskrim Polri dengan kenaikan pangkat satu tingkat menjadi Brigjen.


Saat Komjen Listyo Sigit Prabowo menjabat Kabareskrim, dirinya menugasi Djoko Poerwanto bersama Direktur Tindak Pidana Umum (Brigjen Ferdy Sambo) dan Direktur Tindak Pidana Siber (Brigjen Slamet Uliandi) memburu koruptor Djoko Tjandra dan berhasil. 


Saat teman-temannya sudah mendapat bintang dua, Djoko Poerwanto masih setia dengan pangkat Brigjen. Meski demikian, Brigjen Djoko terus bekerja. Bahkan, Brigjen Djoko berhasil membongkar dugaan korupsi di PT Jakarta Infrastruktur Propertindo (JIP) anak perusahaan Jakarta Propertindo (Jakpro).


Dalam kasus ini polisi telah menyita barang bukti berupa uang senilai Rp 1,7 miliar. Kegarangan jenderal bintang satu ini soal urusan korupsi terlihat saat menangkap mantan Direktur Utama PLN Nur Pamudji. Bareskrim menyita uang tunai Rp 173 miliar dari kasus ini. 


Melihat sepak terjang Brigjen Djoko Poerwanto yang berurusan dengan kasus besar korupsi, sepertinya akan banyak kejutan disiapkan di Polda NTB. Samat bertugas di tempat yang baru Jendral dan selamat datang Jendral Djoko Poerwanto.



Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Posting Komentar

Ads Single Post 4