24 C
id

Kerugian Akibat Banjir di Lombok Barat Tembus Rp100 Miliar

Keterangan Foto: Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Lombok Barat, H Lalu Winengan.

iteNTB - Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Lombok Barat memperkirakan kerugian sementara akibat banjir yang melanda di wilayah itu mencapai Rp100 miliar.


"Untuk nilai kerugian diperkirakan sampai Rp100 miliar," ujar Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Lombok Barat, H Lalu Winengan saat meninjau dan mengecek lokasi banjir bandang di Dusun Batulayar Utara, Desa Batulayar Barat, Selasa.


Estimasi nilai kerugian itu, menurutnya dilihat dari dampak kerusakan yang diakibatkan banjir tersebut. Terlebih banjir yang terjadi itu menimpa empat kecamatan. Yakni, Sekotong, Batulayar, Gunung Sari dan Lingsar.


"Saat gempa 2018 lalu yang rusak itu kebanyakan rumah, kalau banjir ini selain menyebabkan rumah juga hilangnya harta benda karena rusak ataupun terbawa arus air, seperti tv, kulkas, perabotan rumah tangga dan tempat tidur," terang Winengan.


"Misalkan banjir di Desa Ranjok itu ada 251 rumah terendam, rumahnya masih utuh. Tetapi perabotan, alat elektronik, pakaian anak sekolah dan lainnya rusak dan hanyut, sehingga kerugian itu kita perkirakan Rp100 miliar," sambungnya.


Menurutnya, terkait banjir dan nilai kerugian ini akan segera dilaporkan ke pemerintah pusat untuk bisa ditindaklanjuti. Karena, menurutnya jika terjadi bencana Presiden Jokowi sangat cepat merespon.


"Semua kita akan laporkan ke Presiden. Bila perlu kita harapkan beliau meninjau ke lokasi," katanya.


Winengan menyampaikan, untuk data kerusakan infrastruktur baik itu jalan, jembatan, rumah warga masih dalam pendataan. Namun, dikatakannya total warga yang terdampak banjir di wilayah itu mencapai 5.399 jiwa. 


Untuk rinciannya Kecamatan Gunung Sari 2.849 KK, Kecamatan Batulayar 1.250 KK, Kecamatan Lingsar 81 KK, Kecamatan Sekotong 1.222 KK. Meninggal dunia 4 orang, luka-luka 8 orang. 


Khusus untuk warga yang terdampak banjir di Dusun Batulayar Utara, Desa Batulayar Barat, pihaknya mengusulkan sementara agar warga menempati rusunawa yang lokasinya tidak jauh kampung tersebut.


"Memang ada kita persiapkan rusunawa sehingga warga tidak terus berada di tenda pengungsian," katanya.


Diketahui banjir bandang yang terjadi di NTB disebabkan hujan dengan instensitas sedang hingga lebat di sebagian besar wilayah pulau Lombok sejak Minggu (5/12) sampai Senin (6/12) sehingga menyebabkan luapan air sungai yang merendam beberapa desa di Kabupaten Lombok Barat. 


Akibat banjir itu, sebanyak lima orang warga Lombok Barat dinyatakan meninggal dunia. Lima warga yang meninggal itu, antara lain Sumiahana (35), Ladenia umur 6 bulan, Sumiati (40), Papuk Temah (65) dan H Suri (65). Selain korban meninggal dunia, sejumlah warga juga mengalami dilaporkan mengalami luka-luka.


Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Posting Komentar

Ads Single Post 4