NTB Sasar 588.114 Anak Usia 6-11 Tahun Untuk Divaksin
Keterangan Foto: Ilustrasi suntik vaksin untuk anak |
iteNTB - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menargetkan sebanyak 588.114 anak usia 6-11 tahun di wilayah itu sudah diberi vaksin COVID-19.
"Dari total 588.114 anak itu kita targetkan akhir Maret sudah tuntas vaksinasinya sampai 70 persen," kata Asisten III Setda Pemerintah Provinsi NTB, dr Nurhandini Eka Dewi.
Ia menjelaskan untuk mengejar target itu, jumlah anak usia 6-11 tahun yang harus diberi vaksin dalam sehari mencapai 9.000 orang.
"Jadi kalau vaksin dosis pertama kita targetkan bulan Januari maka vaksin dosis keduanya bulan Pebruari atau awal Maret, sehingga hitungannya itu 9.000 orang perhari kita harus lakukan vaksinasi," ujarnya.
Mantan Kepala Dinas Kesehatan NTB ini, menyebutkan dari lima kabupaten dan kota yang sudah memulai kegiatan vaksinasi dosis pertama capaian tertinggi ada di Kabupaten Lombok Barat dengan 49,85 persen, disusul Kabupaten Sumbawa Barat 41,97 persen.
Selanjutnya, Kabupaten Lombok Utara 22,63 persen, Kota Mataram 18,23 persen. Sedangkan, Kabupaten Lombok Tengah meski lebih awal melakukan vaksinasi, namun capaian vaksinasinya baru 15,88 persen.
"Khusus untuk Lombok Tengah ini lebih awal vaksinasinya tetapi angkanya masih rendah. Justru Kota Mataram yang baru mulai tinggi vaksinasinya. Cuman kita belum tahu kendalanya dimana untuk Lombok Tengah," terang dr Eka sapaan akrabnya.
Lebih lanjut, dr Eka tidak memungkiri terdapat sejumlah kendala yang saat ini dihadapi petugas di lapangan melakukan vaksinasi anak, salah satunya banyak orang tua tidak mau anaknya di vaksin.
Padahal, di masa pandemi seperti saat ini diperlukan perlindungan untuk anak-anak. Karena merekalah yang paling rentan terdampak penyakit sebab tingkat kekebalan tubuh anak tidak seperti orang dewasa.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada para orang tua mengizinkan anaknya untuk di vaksin sehingga bisa memberikan perlindungan dan kesehatan terhadap anak.
"Kepada orang tua, kalau anaknya ingin berkehidupan seperti sebelum pandemi dan memberikan perlindungan pilihannya anak itu harus di vaksin. Karena kita tidak punya banyak pilihan selain vaksin," katanya.
Posting Komentar