24 C
id

Situasi Ponpes As-sunnah Pasca Insiden Penyerangan Aman dan Terkendali

Keterangan Foto: Kepala Bakesbangpoldagri NTB, Lalu Abdul Wahid.


iteNTB - Situasi Ponpes As-sunnah Bagek Nyake di Kecamatan Aikmal, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat pasca penyerangan oleh orang tidak dikenal pada Minggu dini (2/1) sudah terkendali.


"Saat ini kondisi di lapangan, InsyaAllah semua sudah terkendali," kata Kepala Bakesbangpoldagri NTB, Lalu Abdul Wahid di Mataram, Selasa.


Ia mengatakan, Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dan Pemerintah Provinsi NTB bersama Forkopimda di antaranya kepolisian, TNI, termasuk MUI juga sudah mengambil langkah langkah strategis untuk meredam gejolak yang terjadi di tengah masyarakat. Salah satu keputusannya semua pihak sudah sepakat untuk menyerahkan sepenuhnya persoalan tersebut kepada aparat penegak hukum dalam hal ini kepolisian untuk menindak dan mengusut kasus tersebut hingga tuntas.


"Kita sudah mengambil langkah-langkah strategis baik Pemkab Lombok Timur dan Pemprov NTB, insyaAllah secepatnya diselesaikan," tegasnya.


Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk bisa tenang dan menahan diri serta tidak melakukan tindakan-tindakan anarkis yang dapat mengganggu stabilitas daerah.


"Kalaupun ada suara-suara yang berkembang di masyarakat masih disampaikan dengan cara-cara yang tertib dan serahkan semua kepada pemerintah dan aparat hukum yang menyelesaikan. Makanya mari kita sama-sama menahan diri dan tidak main hakim sendiri," katanya.


Sebelumnya Polda NTB meminta warga untuk tetap tenang terkait aksi sekelompok massa tidak dikenal yang mengakibatkan sejumlah fasilitas rusak di Pondok Pesantren (Ponpes) AS-Sunnah, Bagek Nyaka, Kecamatan Aikmal, Lombok Timur, pada Minggu (2/12) dini hari.


Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Artanto, mengatakan kejadian tersebut diduga buntut dari menyebarnya potongan video yang mendiskreditkan sejumlah makam leluhur di Lombok.


"Dalam waktu dekat kami akan mengambil keterangan dari berbagai pihak terkait permasalahan tersebut baik kasus perusakan dan video ujaran kebencian tersebut, percayakan kepada pihak kepolisian untuk menuntaskan kasus tersebut dan masyarakat agar tenang," jelasnya.


Dijelaskan, sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) dan warga juga telah mendatangi Polda NTB untuk menyampaikan laporan, terkait keberatannya terhadap ujaran dalam video tersebut.


Untuk itu warga diharap tenang dan tidak melakukan tindakan anarkis yang dapat mengganggu jalannya proses penegakan hukum yang dilakukan pihak kepolisian.


Dijelaskan, untuk tetap menjaga Kamtibmas di Markas As-sunah Bagik Nyaka dan lokasi pembangunan masjid Imam Asy Syafi'i serta rumah H Sunardi selaku ketua pembangunan masjid, telah dilakukan pengamanan ekstra dari Polres Lombok Timur dan Brimob serta menjaga status quo TKP tersebut.


Selain itu, Artanto menyebutkan bahwa pihaknya segera melakukan penggalangan terhadap tokoh masyarakat, tokoh agama agar tidak terprovokasi dan melakukan penebalan pengamanan dari Sabhara Polres dan Kompi Brimob Lotim.


"Kami imbau, agar warga tetap tenang, dan jangan melakukan tindakan-tindakan yang dapat mengganggu jalannya proses yang kami lakukan," katanya.




Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Posting Komentar

Ads Single Post 4