24 C
id

PT Pamor Sapta Dharma Berangkatkan 42 Orang CPMI ke Taiwan

Keterangan Foto: Sejumlah CPMI asal NTB tengah serius mengikuti pelatihan kontruksi bangunan yang diberikan sebagai bekal bekerja di Taiwan.


iteNTB - Sebanyak 42 calon pekerja migran Indonesia asal Provinsi Nusa Tenggara Barat siap diberangkatkan menuju Taiwan.


Direktur Operasional PT Pamor Sapta Dharma Tree Haryadi mengatakan 42 Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) yang akan dikirim ini merupakan bagian dari tahap pertama setelah dua tahun tidak mengirim akibat pandemi COVID-19.


"Ke 42 CPMI ini merupakan tahap pertama dari 150 orang yang akan kita kirim ke Taiwan," ujarnya di Mataram, Rabu.


Ia menjelaskan, 42 orang CPMI yang akan berangkat ke Taiwan ini bekerja di bidang kontruksi bangunan dan industri. Nantinya mereka di kontrak selama 3 tahun.


"Mereka yang akan berangkat ini sudah mengikuti pelatihan dan mendapatkan sertifikat uji kompetensi," kata Tree Haryadi.


Menurut rencana, para CPMI dari sejumlah daerah di Pulau Lombok ini berangkat pada 27 Maret 2022. Sedangkan untuk seluruh dokumen baik itu medical check up, visa, paspor, termasuk dokumen lainnya sudah lengkap.


"Nanti berangkatnya Lombok-Denpasar terus ke Taiwan, tidak lagi harus ke Jakarta dulu," terangnya.


Haryadi mengatakan CPMI tersebut akan menerima gaji pokok sesuai dengan UMR di negara penempatan 5.252 ente atau sekitar Rp12,6 juta. 


"Itu belum termasuk gaji lembur dan lain lain," ujarnya.


Menurut Haryadi, pihaknya perusaan tidak langsung melepas mereka begitu saja.  Pendampingan bagi CPMI hingga ke negara tujuan. Bahkan, karena tidak diwajibkan bisa berbahasa Taiwan


Namun di lokasi kerja mereka akan didampingi oleh staf yang penerjemah bahasa yang memang dikhususkan untuk mempermudah komunikasi CPMI ditempat kerja. 


Pendampingan selanjutnya yaitu penempatan lokasi kerja. Pihak perusahaan tidak akan membiarkan ada CPMI yang sampai pulang kembali jika misalnya ada CPMI yang belum kebagian tempat bekerja. 


"Intinya perusahan kami menjamin jangan sampai ada yang dipulangkan," tegas Haryadi.


Disinggung jaminan asuransi, Haryadi mengatakan khusus untuk negara Taiwan diberikan asuransi untuk dua pihak yaitu CPMI itu sendiri dan ahli waris. Jika salah satu pihak meninggal maka perusaan tempat mereka bekerja akan memberikan jaminan asuransi. 


Diakuinya pemberangkatan tujuan Taiwan baru kali ini sampai berjumlah diatas 40 orang sejak memberangkatkan dari tahun 2012. Hal ini disebabkan masih ada persepsi kurang baik dari Taiwan terkait tenaga kerja dari NTB yang dianggap tidak memiliki keahlian.


Namun demikian, Haryadi menegaskan dugaan itu nanti akan terjawab setelah pihak Taiwan melihat sendiri bagaiamana pekerja dari NTB sudah memiliki keahlian yang mumpuni. Terlebih CPMI yang mereka kirim bukan pekerja biasa melainkan mereka yang sudah memiliki pengalaman dan bersertifikat.


"Kita akan buktikan bahwa CPMI yang akan kami kirimkan ini memiliki sertifikat kompetensi dan sudah berpengalaman," katanya.


Sementara itu, salah seorang CPMI, Akhyar dari Lombok Timur menyampaikan berterimakasih kepada PT Pamor Sapta Dharma karena memberikan kesempatan kepada dirinya untuk bekerja di Taiwan.


Ia mengaku, semenjak COVID-19 melanda NTB dirinya menjadi seorang pengangguran lantaran tidak ada ada pekerjaan. Namun dengan adanya pembukaan kerja ke Taiwan dirinya berharap bisa memberikan nafkah dan membahagiakan keluarga.


"Sejak Corona tidak ada pekerjaan makanya harus mencari kerja di luar negeri. Alhamdulillah dari informasi teman ada pembukaan lowongan kerja makanya saya mendatangi PT Pamor," jelasnya.


Menurutnya, selama mengikuti proses pemberkasan mulai pengurusan dokumen, cek kesehatan hingga pelatihan dan sertifikat kompetensi tidak ada kendala. Karena kata Akhyar, pihak PT Pamor Sapta Dharma selalu mengawal dan memberikan pendampingan kepada dirinya dan calon CPMI lainnya.


"Semua kami bisa terlayani dengan baik dan maksimal," katanya.



Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Posting Komentar

Ads Single Post 4