Ridwansyah Pastikan Stand Penukaran Tiket MotoGP Ditambah
Keterangan Foto: Ketua Panitia Daerah MotoGP Mandalika, Ridwansyah. |
iteNTB - Panitia daerah perhelatan MotoGP Pertamina Grand Prix Of Indonesia, menjanjikan menambah lokasi stand penukaran tiket untuk menghindari terjadinya penumpukan dan antrian panjang penonton seperti yang terjadi pada hari pertama penukaran tiket MotoGP di Eks Bandara Selaparang Kota Mataram, Rabu (16/3).
"Apa yang terjadi kemarin menandakan tidak siap, sehingga ada penumpukan dan antrian panjang. Tentu ini jadi evaluasi panitia dan apa yang menjadi masukan penonton soal stand tiket, kita pastikan akan ditambah," kata Ketua Panitia Daerah MotoGP Mandalika, Ridwansyah di Mataram, Rabu kemarin.
Ridwansyah mengakui, penumpukan dan antrian panjang penonton terjadi karena stand penukaran tiket yang disediakan panitia di Eks Bandara Selaparang cuman satu tempat. Mestinya harus dibangun lebih dari satu tempat sehingga tidak terjadi penumpukan maupun antrian panjang.
"Makanya di eks bandara ini akan kita tambah lagi stand-standnya bukan di satu tempat saja," tegasnya.
Menurut Ridwansyah, pihaknya sudah melaporkan persoalan tersebut ke ITDC dan Dyandra selaku vendor penjual tiket MotoGP. Hasilnya, ITDC dan Dyandra berjanji menambah stand-stand penukaran tiket yang ada di Eks Bandara Selaparang.
"Kami sudah koordinasi juga dengan Polda, ITDC terkait masalah ini. ITDC pun berjanji memperbaiki, caranya menambah stand penukaran tiket," ujar Kepala Dinas PUPR NTB ini.
Meski demikian, Ridwansyah mengimbau masyarakat yang sudah membeli tiket tidak perlu khawatir tidak bisa menukarkan tiketnya. Sebab, stand penukaran tiket tidak hanya di Eks Bandara Selaparang. Melainkan ada di Terminal Embarkasi Haji di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM). Pelabuhan Gili Mas Lembar di Lombok Barat dan areal parkir barat dan timur Bazaar Mandalika.
"Jadi nggak usah panik. Masih ada tempat penukaran tiket lain, sehingga inilah kenapa kita pecah-pecah tempat penukarannya supaya tidak ada penumpukan di hari H. Bayangkan yang nonton ini 60 ribu orang jauh lebih besar dari WSBK 25 ribu orang," katanya.
Sebelumnya, antrian panjang mewarnai penukaran tiket MotoGP di stand penukaran tiket di Eks Bandara Selaparang, Kota Mataram di hari pertama.
Dari pantuan, sejak pagi penonton MotoGP telah berdatangan ke Eks Bandara Selaparang, baik penonton yang datang dari luar daerah maupun dalam daerah.
Tiket yang ditukarkan ke panitia akan diganti gelang untuk kemudian ditunjukkan pada saat nonton MotoGP di Sirkuit Mandalika pada 18-20 Maret 2022.
Dari informasi yang diterima penukaran tiket dimulai sejak pagi, kemudian akan ditutup pada sore hari. Ada 10 boks loket penukaran yang disediakan panitia penyelenggara.
Hingga pukul 14.00 WITA, antrean panjang hingga ratusan meter masih terjadi dari para penonton yang belum dapat giliran menukarkan tiketnya. Bahkan terkesan antrian para penonton MotoGP tidak berjarak sehingga terkesan menumpuk. Meski para penonton menggunakan masker.
Salah satu penonton yang jauh-jauh datang dari Jakarta rela mengantre dari pukul 09.00 WITA. Namun hingga pukul 13.00 WITA belum dapat giliran.
"Ya mas saya tiba di Lombok pukul 08.00 WITA, terus ke lokasi penukaran tiket dari jam 9 pagi. Cuman sampai jam 1 siang kita belum dapat juga," keluh Farah warga Jakarta.
Farah mengaku menyayangkan minimnya stand penukaran tiket. Karena itu dirinya mengusulkan kepada penyelenggara untuk menambah lokasi stand penukaran tiket, sehingga tidak terjadi antrian panjang seperti saat ini.
"Kalau bisa stand penukaran tiketnya di tambah ya, apalagi kami ini datang jauh-jauh dari luar daerah. Itu aja sih sarannya," ucap Farah.
Keberadaan loket-loket penukaran tiket selain Eks Bandara Selaparang penting menurutnya apalagi buat penonton dari luar daerah.
"Kan kalau stand tiketnya diperbanyak enggak mengular kayak gini antriannya," kata Farah.
Hal senada juga diutarakan Permana warga Jakarta yang juga ikut mengantre penukaran tiket MotoGP.
Dirinya mengaku sudah berada di Eks Bandara Selaparang sejak pagi. Tepatnya pukul 09.00 WITA. Namun hingga siang belum bisa terlayani.
"Usul kita loket penukaran di perbanyak tidak hanya satu titik. Kalau bisa di bandara ada, pelabuhan ada, atau di mana lagi supaya enggak terjadi penumpukan kayak begini, jadi bisa lebih gampang ngaturnya," katanya.
Posting Komentar