24 C
id

Kasus Penyakit Mulut dan Kuku di NTB Tembus 6.527 Ekor

Keterangan Foto: Ilustrasi pemeriksaan antisipasi PMK pada ternak sapi.


iteNTB - Jumlah kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak kambing dan sapi di Nusa Tenggara Barat (NTB) kini sudah menembus 6.527 ekor.


"Sampai dengan saat ini totalnya sudah 6.527 ekor. Rinciannya 4.151 ekor masih sakit, 2.324 ekor sembuh dan 52 ekor dipotong paksa," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) NTB, drh Khairul Akbar di Mataram, Jumat.


Penyebaran kasus PMK pada ternak ini merata terjadi di lima kabupaten dan kota di Pulau Lombok. Khusus untuk Pulau Sumbawa masih nihil kasus.


Untuk jumlah kasus terbanyak ditemukan di Kabupaten Lombok Timur dengan kasus 3.834 ekor, terdiri dari 2.160 ekor masih sakit, 1.625 ekor sudah sembuh dan 49 ekor harus dipotong paksa.


Selanjutnya disusul Kabupaten Lombok Tengah dengan 1.489 ekor dengan rincian 789 ekor masih dalam keadaan sakit, 699 ekor sudah sembuh dan satu ekor harus dipotong paksa.


Kemudian Kabupaten Lombok Barat dengan 1.144 ekor, terdiri dari 1.142 ekor masih sakit, sembuh belum ada dan dua ekor potong paksa.


Untuk Kota Mataram terdapat 48 kasus ternak, masih dalam keadaan sakit dan tidak ada dipotong paksa dan Kabupaten Lombok Utara (KLU) sebanyak 12 ekor.


"Penanganan sementara dengan pengobatan ternak sakit, isolasi ternak, desinfeksi kandang," ujarnya.


Sementara untuk vaksinasi hewan ternak, Khaerul Akbar mengatakan belum dapat memastikan. Karena pihaknya masih menunggu vaksin yang diberikan dari pemerintah pusat.


"Untuk vaksin kita masih menunggu dari pemerintah pusat. Informasinya sekitar Minggu kedua di bulan Juni," terang Khairul Akbar.


Menurutnya, pengiriman vaksin tidak bisa cepat, pasalnya vaksin pada hewan ternak tersebut masih harus di impor dari negara lain.


"Di awal ini kita masih impor untuk vaksin. Tapi berikutnya di produksi oleh Pusvetma Surabaya," ujar Khairul Akbar.


Oleh karena itu jika sudah diproduksi di tanah air, maka semua populasi hewan ternak bisa di vaksin dua kali dalam satu tahun.


Sebelumnya Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB, Rahmadin menegaskan PMK pada sapi dan kambing gampang disembuhkan dan paling penting tidak berbahaya bagi manusia. Namun, demikian penyebarannya cepat jika tidak cepat ditangani dengan baik.


"Aceh itu begitu kena lima ekor langsung 3.000 ekor besoknya. Begitu juga dengan yang terjadi di Jawa Timur," terang Rahmadin.


Rahmadin menambahkan, Disnakeswan NTB sudah berkoordinasi dengan seluruh Dinas Peternakan di seluruh kabupaten dan kota untuk melakukan upaya dan tindakan cepat, tepat dan terukur untuk mencegah penyebaran wabah PMK masuk di wilayahnya masing-masing. 


Selain itu, pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat khususnya para peternak untuk segera melapor ke Dinas Peternakan setempat jika ada melihat tanda-tanda PMK pada hewan ternaknya.


"Makanya yang paling utama untuk mencegah ini tidak meluas itu, adalah kalau ada kejadian segera melapor. Karena masih bisa tertanggulangi dengan penyemprotan disinfektan," katanya.



Postingan Lama
Postingan Lebih Baru

Posting Komentar

Ads Single Post 4