DPP IMORI Desak Menpora dan KONI Copot Ketua Umum PSSI
Keterangan Foto: Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan Olahraga (Litbang) Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Olahraga Indonesia (IMORI), Ainun Samidah. |
iteNTB- Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Olahraga Indonesia (IMORI) mendesak Menteri Pemuda dan Olahraga serta KONI mencopot Mochamad Iriawan sebagai Ketua Umum PSSI menyusul tragedi meninggalnya 125 orang penonton saat pertandingan sepak bola BRI Liga 1 yang mempertemukan derbi Jawa Timur antara Arema dan Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu malam (1/10).
Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan Olahraga (Litbang) IMORI, Ainun Samidah, menegaskan IMORI sudah meminta dan mendesak agar Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali dan Ketua Umum KONI, Letjen (Purn) Marciano Norman, untuk mengevaluasi jabatan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan.
"Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan harus mundur dari jabatannya sebagai sikap kesatria serta tanggung jawab moral terhadap tragedi tewasnya 125 orang suporter Arema Malang dan 2 anggota polisi di Stadion Kanjuruhan," ujarnya di Mataram, Selasa (4/10).
Selain itu, IMORI kata Samidah juga meminta kepada Kapolri Jendral Listio Sigit Prabowo dan Jendral TNI Andika Perkasa agar menindak tegas anggotanya yang telah melanggar kode etik dan standar aturan pengamanan dengan menembakkan gas air mata dan bertindak diluar tugas yang diberikan.
"Apalagi dengan beredarnya vidio sebagai bukti anggota TNI-Polri melakukan pemukulan sampai aksi premanisme terhadap suporter yang masuk ke lapangan," ucapnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga mendesak agar Kapolri mencopot Kapolda Jawa Timur dan Dandrem serta Dandim Malang dari jabatannya, karena dinilai tidak beres membina anggotanya masing-masing hingga melakukan pelanggaran hingga pidana.
"Kepada pihak panitia pelaksana PT Liga Indonesia Baru (PT. LIB) juga harus di beri sangsi tegas apalagi informasi yang beredar bahwa panitia memaksakan diri dan mengabaikan usulan agar pertandingan dilaksanakan pada sore hari dan juga terkait jumlah tiket penonton yang di cetak 4.000 lebih banyak dari kapasitas stadiun Kanjuruhan," ujar Ainun Samidah.
Ainun mengatakan bahwa tragedi ini merupakan tragedi yang sangat buruk yang telah menjadi sejarah sepakbola tanah air bahkan juga di dunia sepakbola internasional. Terlebih Indonesia pada tahun 2023 mendatang akan menjadi tuan rumah piala dunia U-20.
Oleh karena itu, pihaknya mendesak pemerintah untuk segera mengusut tuntas tragedi itu secara objektif dan transparan ke publik, sehingga semua pihak yang terlibat tidak terlihat saling menyalahkan yang akan menghasilkan rasa tidak percaya dan tidak amannya masyarakat penikmat olahraga sepakbola di tanah air dan mengganggu target pengembangan prestasi olahraga yang lain terutama yang tercantum di DBON di kancah internasional.
Selain itu, Ainun Samidah mengucapkan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga dan kerabat korban agar tetap sabar menghadapi ujian atas tragedi ini.
"Kami dari keluarga besar DPP IMORI juga mengucapkan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban. Semoga para keluarga korban tetap kuat menjalani cobaan yang berat ini, untuk itu kami meminta kepada semua pihak untuk tetap mengawal tragedi ini sampai keluarga korban mendapatkan keadilan jangan sampai tragedi ini meninggalkan luka dan trauma yang mendalam," katanya.
Posting Komentar