Soal Kereta Gantung Rinjani, Sekda NTB: Jual Pemandangan, Masak Rusak Lingkungan
Keterangan Foto: Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi NTB, Lalu Gita Ariadi. |
iteNTB - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat menepis kekhawatiran sejumlah pihak bahwa pembangunan kereta gantung sepanjang 10 kilometer dari Karang Sidemen, Kabupaten Lombok Tengah menuju kawasan Gunung Rinjani tidak akan merusak lingkungan.
"Tidak akan ada merusak lingkungan," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi NTB, Lalu Gita Ariadi di Mataram, Senin (2/1/2023).
Sekda NTB mencontohkan saat dirinya berkunjung ke Provinsi Shandong, China dan berkesempatan mencoba menaiki kereta gantung di Pegunungan Tai atau Taishan, yang dijuluki sebagai gerbang surga.
"Saya pernah naik kereta gantung di salah satu daerah di Kota Taian, Provinsi Shandong, Cina. Saya nikmati di bawah itu hamparan-nya hijau semua, terus udaranya segar. Jadi berdasarkan yang saya lihat bahwa ternyata investor kereta gantung juga berkepentingan menjaga ekologinya, karena itu jualan-nya. Jadi, apa yang di Cina, seperti itu juga nanti kereta gantung yang di Rinjani," ungkapnya.
Karena mereka menjual pemandangan yang ada di sekeliling-nya, sehingga tidak mungkin investor yang akan membangun kereta gantung Rinjani juga akan merusak lingkungan.
"Jadi itu berdasarkan saya sudah lihat dan nikmati di Cina itu. Tidak mereka akan merusak lingkungan. Karena investor punya kepentingan disitu," ujar Sekda NTB.
Berkaca dari pengalaman tersebut, menurut Sekda NTB, jika ada kerusakan maka pemerintah daerah tentu juga tidak akan tinggal diam untuk melakukan kontrol.
"Tugas kita itu melakukan kontrol untuk memastikan bahwa investor menjalankan ketentuan yang berlaku. Termasuk soal analisis dampak lingkungan (Amdal)," tegas Gita Ariadi.
Disinggung terkait adanya pro dan kontra rencana pembangunan kereta gantung tersebut, Gita menegaskan pemerintah provinsi (Pemprov) menilai wajar. Karena mungkin rencana pembanguan tersebut belum disosialisasikan secara masif.
Meski begitu, pihaknya memastikan terkait izin pembangunan kereta gantung sudah berproses. Namun, proses izinnya itu sudah melalui mekanisme dan prosedur yang berlaku.
"Sekarang itu pola perizinan sudah dipermudah. Apalagi proses Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik atau Online Single Submission (OSS). Jadi, orang tidak perlu datang ke kantor, dengan tiduran saja sudah bisa mengurus izin," pungkas Gita Ariadi.
Lokasi pembangunan kereta gantung Rinjani berada di kawasan hutan lindung di Desa Karang Sidemen, Kecamatan Batukliang Utara, Kabupaten Lombok Tengah. Pembangunan, kereta gantung di Rinjani di bangun oleh investor asal Cina melalui PT Indonesia Lombok Resort.
Total luas lahan yang digunakan untuk kereta gantung tersebut mencapai 500 hektar dengan panjang jalur kereta mencapai 10 kilometer yang nantinya juga dilengkapi fasilitas pendukung lainnya.
Pembangunan fasilitas wisata ini menelan anggaran Rp2,2 triliun dan di bangun di luar kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR). Lokasi puncak pemberhentian kereta gantung terletak sekitar dua kilometer di bawah Pos Pelawangan Rinjani.
Posting Komentar