Gubernur NTB Sentil InJourney dan ITDC Soal Rencana Hapus WSBK Mandalika
Keterangan Foto: Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah. |
iteNTB - Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkieflimansyah menanggapi rencana dihapusnya perhelatan World Superbike (WSBK) di Sirkuit Mandalika karena menyebabkan kerugian hingga Rp100 miliar.
Orang nomor satu di NTB itu meminta Holding BUMN InJourney, PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) dan PT Mandalika Grand Prix Association (MGPA) untuk tidak melihat soal untung dan rugi dari penyelenggaraan sebuah event.
"Mestinya ya dari awal teman-teman ITDC dan MGPA ini sadar. Kalau dilihat event penyelenggaraannya pasti rugi. Tapi keseluruhan dampaknya mesti juga dihitung," kata Zulkieflimansyah di Mataram, Kamis.
Ia mengaku tidak sependapat jika (WSBK, red) dihapus karena menurutnya keberadaan event baik WSBK maupun MotoGP di Mandalika sangat dirasakan dampaknya bagi daerah dan masyarakat.
"Kalau penyelenggaraan event awal-awal pasti rugi, enggak ada event di awal-awal pasti untung. Makanya kalau bisa duduk kembali dibahas dan jangan jadikan ini sebagai beban," ujarnya.
"Kan kesannya ITDC dan MGPA tidak hanya WSBK tapi MotoGP juga nggak usah supaya mereka konsentrasi di Bali saja karena uangnya banyak," sambung Bang Zul sapaan akrab Gubernur NTB.
Mantan anggota DPR RI ini mengatakan tidak ingin perhelatan WSBK dan MotoGP dilihat dari sisi bisnis pemerintah. Tetapi harus juga dilihat dari dampaknya secara luas dari kegiatan tersebut.
"Kalau hanya lihat semata eventnya saja, nggak akan untung. Masa setiap kegiatan yang enggak untung kita langsung hentikan. Tapi coba lihat disisi lain hotel untung, UKM dan UMKM tumbuh dan hidup, pengusaha untung. Kita orang daerah ini melihat opportunity buat kita secara sigmanya," terangnya.
Menurutnya ITDC dan MGPA perlu mengingat bahwa pembangunan Sirkuit Mandalika adalah berkat dan dorongan dari Presiden Jokowi.
Karena itu, ia menilai mestinya dorongan Presiden Jokowi itu sebagai langkah awal untuk terus melangkah. Untuk itu kepada ITDC agar melihat perhelatan kegiatan internasional di Sirkuit Mandalika sebagai ajang memperluas jaringan dan koneksi bisnis.
"Pusat ini jangan hanya karena dorongan Pak Jokowi, dorongan ini mesti dimaknai sebagai langkah awal saja. Tapi lihat ini sebagai kesempatan bagi ITDC untuk berintekrasi dengan banyak kalangan lain diluar," katanya.
Kendati demikian Bang Zul mengaku melihat baik ITDC maupun MGPA setengah hati melaksanakan kegiatan semacam itu (WSBK dan MotoGP) di Sirkuit Mandalika.
"Di awal coba lihat, kalau bukan tanggungjawab kita di Pemda kita yang sibuk. Kalau mereka ITDC dan MGPA itu sebelum H-1 tidak ada kelihatan gairahnya. Coba itu diserahkan kepada Pemda saya yakin itu kita bisa, makanya kita ingin menyelenggarakan MXGP ini untuk membuktikan kita juga bisa," katanya.
Untuk itu Gubernur NTB menyatakan jangan hanya karena persoalan utang kemudian ITDC meminta tambahan modal.
"Jangan karena alasan itu mereka minta penambahan dana, enak banget. Ngapain digaji jadi direksi, kalau nggak bisa. Kan begitu," katanya.
Sebelumnya Holding BUMN pariwisata In Journey berencana menghapus penyelenggaraan WSBK dari Sirkuit Mandalika karena menyebabkan kerugian hingga Rp100 miliar.
Direktur Utama InJourney Dony Oskaria mengatakan kerugian terbesar Sirkuit Mandalika berasal dari penyelenggaraan WSBK. Ajang ini tidak menarik bagi investor untuk masuk menjadi sponsor.
"WSBK ini menunjukkan kerugian, sehingga apa yang kami lakukan adalah kami akan bernegosiasi untuk menghilangkan WSBK ini," ujarnya dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (14/6).
Menurutnya, jika nantinya penyelenggaraan WSBK dihilangkan, maka bisa membantu menurunkan beban perusahaan sehingga, kerugian yang ditimbulkan tidak makin besar tiap tahunnya dibandingkan bila event tersebut dipertahankan.
"Nanti WSBK ini akan turun, akan kita hilangkan, sehingga tidak muncul biaya di dalam penyelenggaraan WSBK yang itu sebetulnya event-nya tidak menarik secara sponsor," katanya.
Posting Komentar