Kader Demokrat NTB Turunkan Atribut Anies-AHY
Keterangan Foto: Sejumlah kader Partai Demokrat di Nusa Tenggara Barat (NTB) turunkan baliho Anies-AHY. |
iteNTB - DPD Partai Demokrat Nusa Tenggara Barat menurunkan seluruh baliho Anies-AHY imbas kabar keputusan Anies Baswedan yang memilih Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden di Pilpres 2024 mendatang.
"Sesuai dengan instruksi DPP sejak tadi malam Kamis (31/8) kami langsung menurunkan seluruh atribut bergambar Anies-AHY di seluruh wilayah NTB," kata Sekretaris DPD Partai Demokrat NTB, Andi Mardan melalui telepon dari Mataram, Jumat.
Ia mengatakan keputusan menurunkan seluruh baliho atau atribut bergambar Anies-AHY ini, karena koalisi yang di bangun bersama Partai Demokrat, NasDem dan PKS sudah keluar dari pakem sebenarnya yang mana sebelumnya meminta Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudoyono (AHY) sebagai bakal cawapres mendampingi Anies Bawswedan di Pilpres 2024.
"Soal paket Anies-Muhaimin Iskandar ini, Partai Demokrat tidak pernah diajak komunikasi sebagai mitra koalisi. Padahal dari sebelumnya mereka sudah bersurat untuk meminta AHY sebagai cawapres, tapi tiba-tiba datang dengan mitra koalisi baru," tegasnya.
Meski demikian, Andi Mardan menegaskan menolak jika ada anggapan bahwa keputusan Partai Demokrat menurunkan seluruh atribut Anies-AHY karena Partai Berlambang Mercy itu kecewa dan kebawa perasaan (baper) dalam politik.
"Tidak ada istilah kami baper politik. Tetapi sebagai mitra koalisi mestinya kami diajak bicara dan berdiskusi bukan dengan memberikan keputusan sepihak. Karena kami juga memahami posisi meski sejak awal kami juga menyerahkan keputusan cawapres kepada Anies," katanya.
Sebelumnya pada Selasa malam (29/8) di Nasdem Tower, secara sepihak Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tiba-tiba menetapkan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapres Anies, tanpa sepengetahuan Partai Demokrat dan PKS.
Malam itu juga, capres Anies dipanggil oleh Surya Paloh untuk menerima keputusan itu. Sehari kemudian, 30 Agustus 2023, capres Anies dalam urusan yang sangat penting ini, tidak menyampaikan secara langsung kepada pimpinan tertinggi PKS dan Partai Demokrat.
Sejauh ini, Anies belum memberikan komentar-nya terkait kerja sama politik NasDem dan PKB, begitu juga dengan pengumuman Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden yang mendampingi dirinya di Pilpres 2024.
PKB juga belum mengumumkan kerja sama itu atau pun penetapan ketua umum mereka sebagai bakal calon wakil presiden Anies. Pasalnya, PKB saat ini tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju yang mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden.
Posting Komentar