Muhammad Sirod Ingatkan Pemprov NTB Musti Berbenah Lebih Giat Lagi
Keterangan Foto: Dewan Pakar TKN Prabowo Gibran, Muhammad Sirod. |
iteNTB - Perhatian Presiden Joko Widodo terhadap Lombok dan Labuan Bajo sudah tidak diragukan lagi, tetapi khusus Mataram, Pantai Kuta dan sekitaran Mandalika masih tertinggal dari Labuan Bajo apalagi Bali.
"Kita memang mengerti apa yang dilakukan Presiden lewat ....Yahya, ...dan Sandiaga Uno dalam 9 tahun belakangan ini, tetapi 3 spot menarik ini masih dirasa kurang dibanding 2 titik wisata lainnnya. Pihak provinsi, kota dan komunitas bisnis musti bergerak membangun ketertinggalan ini," kata Dewan Pakar TKN Prabowo Gibran sembari prihatin karena merasa betah berada di kota yang mayoritas muslim ini.
Menurutnya wisata halal yang digaungkan Sandiaga Uno jangan hanya tataran media sosial yang enak dilihat tapi gak nyata di lapangan, menpar musti lebih sering lagi berkunjung ke NTB dan fokus pada kerja-kerja lapangan.
Terlebih lagi, Menteri Pariwisata di era Yahya jauh lebih gercep dan sistemik approach daripada Sandi Uno yang terlalu meng-advokasi komunikasi permukaan. Untuk itu ia berharap seniornya di HIPMI itu bekerja lebih keras lagi daripada terbawa dalam arus politik praktis di masa akhir jabatannya.
"Saya ini sayang dengan Bang Sandi, beliau orang yang pekerja keras, sehat, bugar disukai emak-emak. Tetapi menjadi menteri itu bukan untuk pijakan politik saja, lebih dari itu ia musti banyak bergerakan untuk kesejahteraan anak negeri ini. Setiap amanah akan dipertanggungjawabkan di akherat kelak, jadi Bang SSU musti mulai berpikir menjadi negarawan," kritik keras dari mantan pengurus BPP HIPMI era Mardani Maming ini.
Jika Prabowo Gibran memenangkan kontestasi dalam sekali putaran, maka akan hemat Rp27 triliun. Untuk itu Sirod berjanji akan memperjuangkan anggaran yang hemat ini salah satunya untuk NTB yang juga jadi lumbung sapi pedaging di tanah air.
Ia mengusulkan agar Menteri Pariwisata yang akan datang, benar-benar dipilih yang tau dan faham denyut nadi masyarakat bawah, bukan yang malah sibuk menjadi "berhala media sosial".
Sirod berbegas ke Bandara Lombok setelah menemui Manajer Batik Air, Iman dan Duty Manager Angkasa Pura Bandara Lombok Nanang untuk menyampaikan agar layanan yang sudah baik ini diteruskan dengan lebih baik lagi.
"Bapak-bapak ini ujung tombak wisata di sini, bapak berdua santai dan abai pada layanan, yang jelek NTB, jadi jangan sampai keliru dan salah-salah dalam melayani penumpang ya pak," ajaknya.
Ia meneruskan dan bergegas ke layanan bagasi sebelum meneruskan ke ruang tunggu di Gate 2 Batik Air.
Posting Komentar